Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama

Sahabat Dunia Pendidikan yang berbahagia, Kali ini akan dibagikan Buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Dimana sebelumnya telah dibagikan mengenai Buku Pedoman Bimbingan Konseling untuk SD Sesuai Dengan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014.


Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama



 Sahabat Dunia Pendidikan yang berbahagia Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama

Sahabat Dunia Pendidikan, Peserta didik/konseli SMP yaitu individu yang sedang berkembang. Untuk mencapai perkembangan optimal, potensi-potensi penerima didik perlu difasilitasi melalui banyak sekali komponen pendidikan, yang salah satu di antaranya yaitu layanan bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan konseling ketika ini merupakan upaya pengembangan potensi-potensi positif individu. Semua penerima didik berhak mendapat layanan bimbingan dan konseling semoga potensi-potensi positif yang mereka miliki berkembang optimal. Pengembangan potensipotensi positif memungkinkan individu mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian, paradigma bimbingan dan konseling ini tidak mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi pada pencegahan (preventif) dan pengatasan duduk masalah (kuratif).

Sahabat Dunia Pendidikan, Pada dasarnya penerima didik/konseli SMP mempunyai kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya. Proses pembiasaan diri akan optimal jikalau difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong penerima didik/konseli bisa menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, berguru dan karir.

Dalam hal ini Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi, penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidakharmonisan kehidupan keluarga, dan dekadensi moral orang cukup umur sangat mempengaruhi teladan sikap atau gaya hidup penerima didik/konseli. Perilaku bermasalah ibarat pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran antar penerima didik, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya), pergaulan bebas (free sex), dan kekerasan seksual merupakan sikap yang tidak sesuai dengan norma kehidupan berbangsa yang beradab.

Sahabat Dunia Pendidikan, Untuk Lebih lengkapnya Berikut dibawah ini akan di berikan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling SMP :

> Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama.

Demikian yang sanggup disampaikan mengenai Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama, semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama"

Post a Comment