Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Implementasi Penguatan Pendidikan Aksara (Ppk)

Prinsip Pengembangan dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter  Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Sahabat Dunia Pendidikan Yang berbahagia, Penerapan penguatan pendidikan huruf akan berjalan dengan baik kalau kepala sekolah sebagai pemimpin bisa menjadi pemimpin yang sanggup mendapatkan amanah dan visioner. Menjadi orang yang sanggup mendapatkan amanah berarti Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas, bisa menjadi manajer yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter.

Visioner berarti kepala sekolah mempunyai visi jauh ke depan wacana kekhasan, keunikan, dan kualitas sekolah (schoolbranding) yang akan ia bangun. Kemampuan manajerial kepala sekolah untuk menggali potensi lingkungan sebagai sumber berguru dan membuatkan kerja sama dengan aneka macam pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada untuk mendukung kegiatan sekolah sangat diperlukan.

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip sebagai berikut:
baca juga : Inilah Nilai-nilai Utama Dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Prinsip 1 – Nilai-nilai Moral Universal

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya sanggup didukung oleh segenap individu dari aneka macam macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.

Prinsip 2 – Holistik

Gerakan PPK dilaksanakansecara holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), moral dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.

Prinsip 3 – Terintegrasi

Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan aneka macam elemen pendidikan, bukan merupakan kegiatan tempelan dan pemanis dalam proses pelaksanaan pendidikan.

Prinsip 4 – Partisipatif

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai pelaksana Gerakan PPK. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait sanggup menyepakati prioritas nilai-nilai utama huruf dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan taktik pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.

Prinsip 5 – Kearifan Lokal

Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian bermacam-macam dan beragam biar kontekstual dan membumi. Gerakan PPK harus bisa membuatkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara biar sanggup berkembang dan berdaulat sehingga sanggup memberi indentitas dan jati diri penerima didik sebagai bangsa Indonesia.
Artikel Terkait : Peran Pemangku Kepentingan Dalam Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti
Prinsip 6 – Kecakapan Abad XXI

Gerakan PPK membuatkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh penerima didik untuk hidup pada periode XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).

Prinsip 7 – Adil dan Inklusif 

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan dilaksanakan menurut prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.

Prinsip 8 - Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik

Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan penerima didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial, biar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal. Dalam korelasi ini kebutuhan-kebutuhan perkembanganpeserta didik perlu memperoleh perhatian intensif.

Prinsip 9 – Terukur

Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran biar sanggup dimati dan diketahui proses dan akibatnya secara objektif.
baca juga : Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
Dalam korelasi ini komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama huruf yang menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan sikap yang sanggup diamati dan diukur secara objektif; membuatkan program-program penguatan nilai-nilai huruf bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang sanggup disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.

Demikianlah yang sanggup disampaikan mengenai Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Implementasi Penguatan Pendidikan Aksara (Ppk)"

Post a Comment